Kawan sekantor saya bercerita tentang satu 'rencana' Allah yang tidak pernah diduga sebelumnya. Ia pernah berjanji untuk menyisihkan rezekinya untuk seorang temannya dan baru beberapa pekan yang lalu ia sempat menunaikan janjinya tersebut.
Siang sebelum ia berkunjung ke rumah temannya, sang teman baru saja mengirim sejumlah uang ke ibunya di kampung. Ibunya sangat membutuhkan uang tersebut, namun sebenanya ia sendiri juga sama butuhnya. kecintaannya kepada sang ibu dan keyakinannya akan rezeki yang kelak ia peroleh kembali ketika mengutamakan kepentingan orang lain -terlebih ibunya sendiri- membuat ia mengirimkan hampir seluruh uang yang ia punya saat itu juga. Ia pun hanya menyisakan beberapa rupiah untuknya dan keluarganya.
Kawan saya dan temannya itu sudah lama tak bertemu, bahkan kontak telepon sekali pun, sehingga ia nyaris lupa akan janjinya itu. Sesaat setelah ia teringat, maka diputuskannya untuk segera menemui temannya sore itu juga, khawatir terlupa lagi.
Lama tak bertemu, dua sahabat itu terlihat akrab bercerita, tertawa tentang masa lalu dan hal-hal mengesankan yang pernah mereka lalui bersama. Keriangan suasana yang tercipta mampu menutupi gundah di hati sang teman yang terus berpikir bagaimana mendapatkan uang untuk makan anak isterinya esok hari. Kawan saya pun tak pernah berpikir ia tengah dalam kesulitan sore itu, dari senyum dan caranya berbicara juga tertawa, tak tersirat sedikit pun masalah di matanya.
Hingga maghrib menjelang, kawan saya pamit pulang. Sebelumnya, ia mengeluarkan sebuah amplop berisi uang, "Kamu ingatkan, dulu saya pernah berjanji untuk ini," hanya kata itu yang keluar. Dan tangan gemetar sang teman dibarengi rasa syukur teramat dalam tak mampu menolak pemberian sahabatnya itu. Tambah sebaris lagi keyakinannya akan janji Allah.
Saya selalu percaya satu hal, bahwa tidak ada 'kebetulan' dalam setiap langkah hidup kita. Bertemu sahabat lama di bis kota, mendapat rezeki yang tidak diduga-duga, atau bahkan mengalami kecelakaan meski kita sudah berusaha untuk berhati-hati, semuanya adalah rencana Allah. Teramat sering kita berkata, "kebetulan nih kita ketemu," padahal semua itu bukan kebetulan, pertemuan Anda dan sahabat lama Anda sudah di-create oleh Allah. Atau ketika Anda diperkenankan menemukan sejumlah uang di tengah jalan, juga bukan kebetulan. Allah merencanakan Anda yang menemukannya, karena mungkin uang -dompet- itu takkan pernah kembali ke pemiliknya jika tangan orang lain yang mendapatinya.
Seperti cerita kawan saya tentang temannya keesokan harinya. Malamnya, ia mendapat sms dari temannya bahwa jumlah uang yang ia berikan sama persis dengan jumlah yang ia kirimkan ke ibunya siang tadi. Bahkan sampai pecahan terkecilnya. Adakah yang berani mengatakan bahwa kejadian ini suatu kebetulan?
Agar Anda semakin yakin, saya akan membagi dua ayat yang teramat indah melukiskan cerita-cerita di atas.
"Dan segala (urusan) yang kecil maupun yang besar adalah tertulis" (Al Qamar:53)
"Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang gaib; tak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lawh Mahfuz)" (Al An'am:59)
Bayu Gautama
1 comment:
SUbhanallah pak bay..
iya gak ada kebetulan di dunia ini...semoga kita sellau bisa mengambil hikmah dari setiap kejadian...
makasih pak bay..untuk semua postingannya...didoain selalu istiqomah dan terjaga niatnya..amien..
-ari-
Post a Comment