Anak Betawi yang Keliling Dunia Lewat Blog

Kate siape anak Betawi kagak bise maju? siape kate anak Betawi pade males dan banyak nyang jadi pengangguran? Bukan maksud nyombong atawe unjuk gigi, aye cuma ngasih tau kalo kagak semue anak Betawi kayak nyang ente kire...

Ini cuman persembahan kecil dari anak Betawi asal Tomang, Jembatan Gantung. Mudah-mudahan bise ngasih semangat sedikit ame semue orang, terutame anak betawi yang masih pade bingung idup mau ngapain? Nyok nyok nyoookk...

Wednesday, February 08, 2006

Terminal Kenangan

Hampir setiap orang pernah bepergian jauh, entah dengan menggunakan jasa angkutan darat, laut atau udara. Misalkan kita menumpang sebuah bis. Sebelum sampai ke tujuan, biasanya bis yang kita tumpangi itu berhenti di beberapa tempat, bisa jadi itu sebuah terminal. Saat singgah di terminal pemberhentian, teramat banyak yang dilakukan orang-orang dalam satu bis. Ada yang turun untuk mengisi perut, ada yang sebaliknya justru memanfaatkan waktu berhenti itu untuk membuang isi perut. Sebagian memilih tetap berada di atas bis, sambil melihat aneka dagangan yang ditawarkan dari luar bis.

Tidak demikian dengan saya. Saya termasuk orang yang senang bepergian dengan kendaraan umum. Selain lebih ekonomis, banyak pelajaran yang bisa didapat selama perjalanan. Amatlah rugi rasanya jika tak memanfaatkan waktu yang sedemikian panjang hanya dengan tidur atau melamun. Padahal, setiap jengkal jalan yang kita tempuh itu pasti mengandung –setidaknya- satu hikmah. Berapa jengkal yang kita lewati dalam perjalan itu? berapa banyak perjalanan yang sudah kita lewati? Dan berapa banyak waktu yang terbuang percuma tanpa ada pelajaran yang bisa dipetik?

Di sebuah terminal, saat bis berhenti sekurangnya lima belas menit. Saya akan mengingat-ingat kembali jalan yang sudah terlewati. Berapa kota sudah terlintasi, berapa anak sungai terlalui, berapa ribu rumah dan berapa juta orang yang terlihat. Kadang mata ini dibuat terbelalak dengan pemandangan aneh, atau seketika saya tertawa kecil melihat kelucuan di tepi jalan. Sesekali mulut ini ternganga terperangah oleh hal-hal baru yang saya dapatkan. Semua itu, akan menjadi catatan-catatan tersendiri yang kemudian terangkai dengan rapih dalam coretan di buku kecil saya.

Catatan-catatan perjalanan itulah yang kemudian tersusun rapi dalam sebuah catatan sederhana. Sungguh, ini hanyalah catatan kecil dari berbagai perjalanan yang telah saya lalui di berbagai tempat. Mungkin, bisa jadi hanya coretan tak penting dari perjalanan pendek di sekitar rumah, atau ketika melintas pasar, sekolah, masjid seberang rumah, dan jalan-jalan lainnya yang menurut kebanyakan orang hanya berupa tempat biasa. Tetapi cobalah membuka mata lebih lebar, memasang telinga lebih luas, teramat banyak hikmah yang kita peroleh dari tempat-tempat yang kita anggap biasa. Ya, contohnya di jalan yang setiap hari kita lewati itu, pasti menyimpan banyak pelajaran penting. Masalahnya, maukah kita mengambil hikmah-hikmah yang bertebaran itu?

Sekarang, duduklah dengan sedikit bersandar. Hampiri kembali terminal-terminal kenangan kita yang telah lama terlupakan. Bangkitkan kenangan-kenangan tersebut dalam semangat memperbaiki diri. Ingat, kita tak diperkenankan menengok ke belakang, kecuali untuk mengambil pelajaran di masa lalu. Kalau pun saat ini kita bermenung sejenak, pastikan untuk berusaha lebih baik di masa yang akan datang. Jadikan setiap masa berlalu sarat makna. Ciptakan terminal-terminal kenangan kita sendiri, maka yakinlah bahwa jalan terbentang di depan akan dapat dilalui dengan penuh kepercayaan. Padahal, kita hanya punya satu keyakinan, yang itu didapat dari menengok ke masa lalu.

Hidup adalah perjalanan panjang. Buatlah beberapa terminal, untuk berhenti sejenak dan berkaca pada masa lalu. Agar tak ada yang perlu disesali karena kesalahan yang terjadi berulang kali. Semoga

Bayu Gawtama
Catatan khusus jelang ulang tahun ke...
Coretan ini sekaligus menjadi kata pengantar buku ketiga saya, "Lelaki Sebelas Amanah; Menelusuri Jejak Hikmah" yang insya Allah akan terbit bulan Maret 2006

5 comments:

nl said...

buku ketiga ? yang kedua apa judulnya ?

Gawtama said...

"Berhenti Sejenak" itu buku kedua, buku pertama "Oase Jiwa" ... doakan ya, insya Allah tahun ini ada dua buku yang keluar...

Gaw

Anonymous said...

apa buku mas bisa diperolehi di Malaysia??

akmal

Anonymous said...

Ass,
mas Gaw..di islamic book fair maret ini, bukunya dah ada blm?

nana

Anonymous said...

Mas Gaw....saya agak susah tuh cari buku Oase Jiwa....belinya di mana ya ?