Anak Betawi yang Keliling Dunia Lewat Blog

Kate siape anak Betawi kagak bise maju? siape kate anak Betawi pade males dan banyak nyang jadi pengangguran? Bukan maksud nyombong atawe unjuk gigi, aye cuma ngasih tau kalo kagak semue anak Betawi kayak nyang ente kire...

Ini cuman persembahan kecil dari anak Betawi asal Tomang, Jembatan Gantung. Mudah-mudahan bise ngasih semangat sedikit ame semue orang, terutame anak betawi yang masih pade bingung idup mau ngapain? Nyok nyok nyoookk...

Tuesday, May 11, 2010

Melipatgandakan Kemenangan

Fantastis! Itu kata yang langsung terucap dari mulut saya usai menyaksikan pertandingan Chelsea melawan Wigan Athletic, akhir pekan kemarin (9/5) dengan skor mengagumkan 8-0! Ya, para pemain Chelsea memang bermain sangat fantastis untuk memastikan titel juara liga primer Inggris di tangan mereka. Padahal, hanya dengan menang 1-0 pun club sepak bola asuhan Carlo Ancelotti ini akan tetap menjadi juara, berapapun skor yang berhasil ditorehkan rival terberat mereka Manchester United. Pada saat yang sama, MU memang memenangkan pertandingan melawan Stoke City dengan skor 4-0, namun nilai itu menjadi tidak berarti karena Chelsea menang dengan skor meyakinkan.

The Blues -julukan Chelsea- memang bersaing ketat dengan Si Setan Merah MU untuk meraih titel Liga Primer tahun ini. Nilai akhir yang mereka kumpulkan sampai menjelang pertandingan terakhir hanya terpaut satu poin saja, sehingga pertandingan terakhir yang dijalani kedua tim menjadi penentu siapa yang berhak mengangkat tropi juara. Jika Chelsea tergelincir bermain imbang atau bahkan kalah, maka MU lah yang akan meraih juara dengan catatan MU pun harus memenangkan pertandingan. Maka, baik Chelsea maupun MU harus berupaya untuk memenangkan pertandingan yang mereka jalani. Hanya saja, posisi Chelsea lebih menguntungkan, sebab jika keduanya memenangkan pertandingan, Chelsea lah yang berhak menjuarai liga primer, sekaligus merebut titel yang selama beberapa tahun dipegang MU. Sementara MU hanya bisa bermain maksimal untuk memenangkan pertandingan, sambil berharap rivalnya itu kalah atau bermain imbang.

Namun, pertandingan yang berlangsung di Stamford Bridge, markas besar Chelsea malam itu benar-benar membuat saya mengacungkan jempol dan berdecak kagum. Sungguh, saya ini fans berat MU yang berharap Wigan bisa setidaknya menahan imbang Si Biru, sekaligus berharap MU menang melawan Stoke City agar titel juara tidak lepas. Namun, para pemain Chelsea benar-benar bermain gila malam itu, diawali dengan gol Nicolas Anelka, seorang pemain muslim berkebangsaan Perancis, Chelsea pun berpesta dengan melesakkan delapan gol ke gawang Wigan Athletic.

Siapapun Anda yang ikut menyaksikan pertandingan malam itu mungkin akan berpikir sama, bahwa Chelsea benar-benar hebat dan sama sekali tak ingin melakukan kesalahan sedikitpun. Semua pemain Chelsea sangat bersemangat memberikan permainan terbaik, bahkan kalau tidak berlebihan semua pemain berkostum biru itu rasanya ingin mencetak gol ke gawang lawan. Delapan gol itu angka yang sangat fantastis untuk sebuah pertandingan besar di liga yang juga terkenal sangat ketat dan hebat di dunia. Jika angka telak 8-0 itu terjadi di liga Indonesia misalnya, saya tidak terlalu kaget. Tetapi ini ditorehkan para pemain Chelsea di liga primer dengan lawan yang sebelumnya pernah mengalahkannya dengan skor 3-1.

Benar-benar luar biasa. Jika melakukan kesalahan dalam sepakbola ukurannya adalah kemasukan, maka apa yang dilakukan para pemain Chelsea boleh dibilang sempurna. Delapan gol berhasil diceploskan ke gawang lawan tanpa gol balasan dari pemain lawan, itu hasil yang siapapun tak mampu meragukannya untuk sekadar mengacungkan jempol atau berdecak kagum. Permainan apik yang diperlihatkan si biru, semakin menambah betah penonton, bahwa para penonton bukan hanya ingin diberi kemenangan, melainkan juga tontonan apik yang menyegarkan. Mereka bermain bagus sepanjang sembilan puluh menit ditambah masa injury time, nampak sekali mereka bukan sekadar mencari kemenangan, bahkan sangat ingin melipatgandakan kemenangan yang mereka sudah meyakini mampu diraihnya. Lihat hasilnya, nyaris sempurna. Permainan bagus, ditambah hasil maksimal. Gambaran kemenangan yang berlipatganda adalah, skor yang mampu dibuat dua kali lipat dari yang mampu dibuat rival mereka, MU di waktu yang sama.

Rasanya, menang saja tak cukup bagi mereka. Semua pemain terlihat ingin memberikan yang terbaik bagi timnya, tak satupun terlihat tak menginginkan juara, bahkan pemain cadangan pun ikut memberi yang terbaik dengan menyemangati rekan-rekannya di tengah lapang. Gelar juara liga primer sudah di depan mata, tetapi seolah mereka menginginkan lebih dari sekadar gelar juara. Motivasi mereka sangat tinggi untuk menyingkirkan MU dari tahta yang selama ini didudukinya, mereka ingin memberi kepuasan bagi penonton, mereka ingin memberi kesegaran bagi dahaga juara para pendukung setianya, mereka ingin memersembahkan yang terbaik bagi diri mereka, tim dan juga orang-orang yang mendukungnya.

Ya inilah yang membuat para pemain Chelsea bermain hebat, mental juara yang mereka miliki sepanjang permainan dan keinginan berbuat terbaik dengan mengoptimalkan seluruh kemampuan yang mereka miliki. Semua pemain ingin menjadi pemenang (the winner), tidak terkecuali, termasuk pelatih, manager, official, bahkan mungkin tukang ngelap sepatu pemain, tukang potong rumput, pembawa air minum, dan siapapun yang berada dalam barisan si biru.

Apakah MU tidak memiliki mental juara? Tentu saja punya. Apakah tidak sama tingginya dengan mental juara yang dimiliki Chelsea? Boleh jadi sama. Apakah ada pemain MU yang mentalnya lemah dan tidak bersemangat untuk menjadi pemenang? Mungkin tidak. Tetapi inilah kompetisi, sang juara bukan ditentukan dari pertandingan terakhir, melainkan sebuah perjalanan panjang yang diawali dengan pertandingan pertama di awal musim. A joruney of a thousand miles begins with a single step, begitu pepatah barat mengatakan. The winning team, adalah yang menjalani pertandingan dengan baik sejak awal pertandingan hingga pertandingan terakhir.

Sobat, jika saat ini kita merasa sudah memiliki modal yang cukup untuk sukses, namun belum juga meraihnya, coba tengok ke dalam diri ini. Apakah kita sudah benar-benar memiliki mental juara yang tinggi? Apakah kita sudah benar-benar membenamkan tekad menjadi pemenang dalam jiwa dan pikiran kita dan mengalir ke seluruh darah yang mengalir di dalam tubuh ini? Apabila semua sarat menjadi tim yang hebat sudah dimiliki namun belum juga meraih keberhasilan, coba lihat lagi, apakah ada diantara anggota tim kita yang belum memiliki mental juara? Atau jangan-jangan masih ada satu-dua diantara anggota tim yang belum punya keinginan tinggi menjadi pemenang. Tidak cukup sekadar membuat kemenangan, bahkan harus lebih dari itu. Tentukan kemenangan Anda mulai dari sekarang, dan lihatlah apa yang akan Anda raih di masa datang. Senyum kemenangan atau tangis kegagalan, itu pilihan!

Bravo Chelsea, salute!
Gaw, pendukung MU

1 comment: