Bukan lantaran pagi ini saya menikmati singkong goreng yang masih panas mengepul sambil menyeruput kopi susu panas, kemudian tulisan ini berjudul seperti tertera di atas. Kopi susu sudah menjadi rutinitas pagi sebelum beraktifitas, seraya menyaksikan beragam berita pagi yang disajikan beberapa stasiun televisi.
Sejak dulu orang sudah mengenal kopi. Penikmati kopi sejati tahu persis jenis kopi paling enak di jagad raya, meski setiap orang dari berbagai daerah punya selera masing-masing. Kopi Jawa dianggap lebih lembut dari kopi Sumatera. Bahkan kopi Sumatera pun masih berbeda-beda rasanya, mulai dari Lampung sampai Aceh.
Cara meracik dan meminum kopi pun berbeda-beda, ada kopi tarik di Aceh karena cara meraciknya dengan cara ditarik seduhan kopinya ke atas menggunakan saringan dan dituangkan ke cangkir langsung dari saringan yang sudah ditarik ke atas. Di Blora, tepatnya di Cepu ada kopi kotok, entah kenapa namanya demikian, tetapi cara meraciknya lumayan menarik. Bubuk kopi, gula dan air direbus sama-sama di atas tungku sampai mendidih, baru kemudian dituangkan ke cangkir.
Kopi berwarna hitam dengan rasa dan aroma yang khas, cita rasa pahitnya sangat digemari berbagai kalangan, laki-laki dan perempuan. Begitu pula dengan susu, sebelum ada susu coklat, minuman ini identik dengan warna putih.
Hitam dan putih adalah dua kutub warna yang berseberangan, kerap dijadikan perumpamaan kebenaran dan kebatilan. Kasihan sekali si hitam yang selalu dianggap salah, padahal si putih tidak selalu benar. Iklan-iklan di televisi pun sering ikut-ikutan tidak adil merefleksikan kecantikan dengan kulit putih. Terlebih kita tidak pernah mendengar istilah “kambing putih” karena yang ada hanya “kambing hitam”.
Entah kapan orang pertama kali mencampur kopi dengan susu, sebab dahulu kopi dan susu ibarat minyak dan air, sesuatu yang tabu dicampur. Kopi ya kopi, berwarna hitam. Susu juga susu saja, putih warnanya. Namun setelah dicampur aduk antara keduanya, tersajilah sebuah minuman yang tak kalah nikmatnya, kopi susu. Orang yang sebelumnya tidak suka susu, tapi kalau dicampur dengan kopi jadi suka susu. Sebaliknya pun begitu, yang sebelumnya tak minum kopi, jadi minum kopi setelah dipadu dengan susu. Sekali seruput dua rasa ternikmati, cita rasa bubuk kopi pahit, berpadu di lidah bersama manisnya susu yang semriwing.
Mengisi pagi dengan seruputan kopi susu belum lengkap jika tidak disertai camilan. Ada pilihan menarik, kalau orang betawi di masa lalu pilihannya ada dua, roti dan singkong. Roti isi keju salah satu favorit camilan untuk menemani kopi, ini bagi yang mampu. Bagi sebagian yang lain, pilihannya cuma ‘roti sumbu’ alias singkong.
Maka jadilah singkong dan keju ibarat langit dan bumi untuk menggambarkan si miskin dan si kaya, anak gedongan dengan anak kolong jembatan, orang mampu dengan orang yang baru bisa mimpi. Kalau bisa makan keju serasa tuan tanah, sementara yang lain cukup makan buah tanah, ya singkong itu.
Tetapi kreativitas orang-orang di negeri ini membuat jarak langit dan bumi itu menjadi rapat. Kemudian ada makanan nikmat yang disebut singkong keju, dinikmati berbagai lapisan masyarakat, tua dan muda, tak pandang status sosial. Yang sebelumnya ‘alergi’ dan merasa bukan kelasnya makan singkong, ikut menikmati. Begitu juga yang sebelumnya rasa keju masih aneh di lidah, karena niatnya makan singkong, ya lahap juga.
Sekarang bayangkan, pagi hari menonton berita Barrack Obama menjadi Presiden terpilih Amerika Serikat, atau sambil membaca koran dengan tema yang nyaris tak ada bedanya, tidak akan senikmat menyeruput kopi susu panas ditemani singkong keju yang hangat. Hmm…
Minum kopi saja sudah enak, tapi dicampur susu pun tak kalah nikmatnya. Singkong digoreng empuk hanya berbumbu garam saja sudah lezat, ditaburi keju di atasnya pasti bikin ketagihan.
Begitulah hidup, bagi sebagian orang mungkin hidup sendiri sudah merasa cukup. Tapi hidup berdampingan, akur dan bersabahat dengan tetangga dari berbagai daerah dan latar belakang, jauh lebih indah. Mengandalkan kekuatan sendiri, mungkin sudah mampu. Namun bersinergi dengan kekuatan yang dimiliki orang lain, bayangkan betapa mudahnya hidup ini. Segala yang berat terasa ringan dikerjakan bersama-sama, semua yang tidak mungkin tercapai, tiba-tiba terasa mudah terwujud.
Ada yang tidak suka kopi susu dan singkong keju? Masih ada pilihan lain kok, bisa kopi coklat, mocca atau singkong coklat… (gaw)
1 comment:
pupuk organik , pupuk organik , pupuk organik , pupuk organik , pupuk organik , pupuk organik , pupuk organik , pupuk organik , pupuk organik , pupuk organik , pupuk organik , pupuk organik , pupuk organik , pupuk organik , pupuk organik , pupuk organik , pupuk organik , pupuk organik
Post a Comment