Anak Betawi yang Keliling Dunia Lewat Blog

Kate siape anak Betawi kagak bise maju? siape kate anak Betawi pade males dan banyak nyang jadi pengangguran? Bukan maksud nyombong atawe unjuk gigi, aye cuma ngasih tau kalo kagak semue anak Betawi kayak nyang ente kire...

Ini cuman persembahan kecil dari anak Betawi asal Tomang, Jembatan Gantung. Mudah-mudahan bise ngasih semangat sedikit ame semue orang, terutame anak betawi yang masih pade bingung idup mau ngapain? Nyok nyok nyoookk...

Monday, September 08, 2008

Terima Kasih Telah Menendang Saya!

Iblis berkata;

“Saya punya anak yang bernama Kuhyal, dimana ia bertugas mengusapi celak mata semua orang yang sedang berada di majelis pengajian dan ketika khatib sedang berkhutbah. Sehingga mereka terkantuk dan akhirnya tidur, tidak bisa mendengarkan apa yang dibicarakan para ulama. Mereka yang tertidur tidak akan ditulis pahala sedikitpun untuk selamanya”

Jum’at itu, saya berkesempatan sholat jum’at di Masjid Baitul Hikmah, PT. Elnusa, di Jalan TB. Simatupang, Jakarta Selatan. Khatib baru saja naik mimbar dan saya mendengarkan ceramahnya. Entah kenapa, beberapa menit kemudian mata ini tanpa sadar terpejam, kira-kira 2-3 menit.

Saya mengambil posisi duduk di pojok dekat tangga karena tidak banyak pilihan tempat tersisa. Beberapa orang selalu lewat untuk naik ke lantai dua masjid dan saat mata terpejam itulah, sesosok tubuh besar melintas di depan saya, melangkahi kaki saya. Namun kaki kanannya tak sengaja menendang kaki saya, mengagetkan sekaligus membangunkan saya yang tengah tertidur.

Refleks saya berucap, “Astaghfirullah…”

Mungkin karena terlalu keras istighfar saya, orang yang ‘menendang’ saya itu kaget dan merasa bersalah. Ia lantas meminta maaf dan mengaku benar-benar tak sengaja.

Saya tak ingin berbicara, lantaran khutbah masih berlangsung. Saya hanya berikan senyum kepadanya, senyum setulus-tulusnya agar ia mengerti bahwa saya sama sekali tak marah. Bahkan seharusnya saya berterima kasih, ia telah membangunkan saya yang sempat tertidur saat mendengarkan khutbah.

Terima kasih telah menendang saya, setidaknya itu saya ucapkan dalam hati. Sebab, jika tidak iblis akan merasa menang karena telah berhasil mengusap celak mata saya agar tertidur diwaktu mendengarkan khutbah. Selain itu, jika tertidur saya sama sekali tak mendapatkan pelajaran apapun di majelis jum’atan kali itu.

Jadi, jangankan menendang, kalau perlu tamparlah saya jika Anda melihat saya tertidur dalam majelis ilmu, pengajian atau khutbah jum’at. Sebab yang ditampar sesungguhnya bukan saya, melainkan Si Kuhyal anak iblis itu. Wallaahu ‘a’lam bishshowaab. (gaw)

artikel ini juga dimuat di: http://warnaislam.com

2 comments:

Anonymous said...

makasih ya mas gaw telah mengingatkan saya. jujur saya sering cari tempat yang adem plus sandaran biar saya bisa ngantuk tanpa ketahuan orang lain. astaghfirllah but sekarang saya akan terus berusaha terjaga saat khutbah jumat berlangsung

pupuk organik said...

pupuk organik , pupuk organik , pupuk organik , pupuk organik , pupuk organik , pupuk organik , pupuk organik , pupuk organik , pupuk organik , pupuk organik , pupuk organik , pupuk organik , pupuk organik , pupuk organik , pupuk organik , pupuk organik , pupuk organik , pupuk organik