Saya ingat seorang teman ketika saya pernah bekerja di sebuah perusahaan besar -maaf saya tidak menyebutkan nama perusahaan ini-.Ia orang yang sangat 'rajin' mengomentari, memberikan usul, mengritik tugas dan pekerjaan teman-temannya (termasuk saya yang sering jadi korbannya).
Setiap ada kesempatan meeting manajemen, ia selalu antusias untuk mengomentari pekerjaan semua teman2 di lain divisi. Sebenarnya sih, sebagian komentar dan kritiknya bagus dan bisa diterima. Bahkan kadang ia sendiri berinisiatif membantu pekerjaan teman yang lain.
Yang jadi masalah, justru nyaris semua pekerjaannya sering tidak pernah selesai. Ia begitu rajin mengritik -bahkan mengerjakan pekerjaan yang bukas tugasnya- namun tugas utamanya malah dilalaikan.
Hikmahnya, coba deh lihat diri kita. Kadang kita -termasuk saya- sering lupa pada hal-hal utama yang seharusnya menjadi perhatian kita sendiri, tetapi sebaliknya mata dan telunjuk ini terkesan lebih mudah melihat dan menunjuk orang lain, membeberkan ketidakberesan rekan
sendiri. Padahal belum satupun tugas dan kewajiban utama kita terselesaikan.
catatan lain, teman saya ini, dengan karakternya yang demikian, ternyata tidak berumur lama bekerja di tempat saya bekerja. So, mari sama-sama benahi diri, sebelum banyak berkomentar tentang diri dan pekerjaan orang lain.
Terima kasih
maaf jika kurang berkenan, ini hanya renungan untuk diri sendiri
Gaw
No comments:
Post a Comment